Friday, December 9, 2011

Ilmu Kalam

Ahlus Sunnah Penengah Umat Islam
Firman Allah ta’ala yang artinya:
“ Dan demikianlah kami telah menjadikan kamu ummat penengah (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi " (al-baqarah: 143)
Dalam hal ini ahlus sunnah menjadi penengah dalam lima persoalan yakni:
1. Asma’ wa sifat
Penengah antar golongan jahmiyah dan golongan musyabbihah:
• Jahmiyah yakni golongan yang mengingkari serta meniadakan sifat-sifat Allah (ta’thiel) dengan alasan takut terjerusmus pada tasybieh (penyerupaan)
Kaum mu’tazilah meniadakan dalil-dalil yang menunjukkan adanya sifat, sedangkan kalangan asy’ariyah meniadakan sebagian sifat dan menetapkan sebagian pula.
• Ahlus sunnah yakni menetapkan sifat-sifat Allah berdasarkan dalil serta meniadakan penyerupaan dengan sifat-sifat makhluk.
• Musyabbihah yakni menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk.
Maha tinggi Allah dari penyerupaan mereka dan maha sici dari apa yang mereka persekutukan
2. Perbuatan hamba
Penengah antar jabariyah dan qodariyah:
• Jabariyah: pengikut jahm, menidakan usaha hamba yang ikhtiari, serta mengatakan bahwa perbuatan hamba itu terpaksa, sebab ia merupakna pancara dari perbuatan Allah semata (fatalisme)
• Ahlus sunnah: berpendapat bahwa hamba mempunyai kekuatan dan kemauan untuk berbuat seperti apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Agar perbuatnnya menjadi kenyataan bukan analogi dengan keyakinan bahwa hanya Allahlah pencipta segala sesuatu
• Qadariyah: berpaham bahwa hambalah yang bebas berbuat segala perbuatannya sendiri serta mengerjakan kehendaknya tanpa campur tangan Allah (free will and free act)
3. Ancaman tuhan
Penengah antar murjiah dan wa’idiyah dari kalangan qadariyah:
• Murjiah berpendapat bahwa dosa-dosa tidak membahayakan iman. Manusia sama saja, yang jahat maupun yang baik. Orang yang mengerjakan dosa besar tidak disiksa sebab amal perbuatan itu tidak termasuk kategori iman.
• Ahlus sunnah: mengatakan bahwa barang siap yang mengerjakan dosa besar diantara orang-orang mukmin, imannya berkurang dan disebut golongan fasiq bukan kafir. Jika mati dalam keadaan berdosa besar , berada dalam kehendak tuhan (fi ma’syiatillah), jika Dia berkehendak disiksa dan jika berkehendak diampuni.
• Wa’diyah: berkata bahwa yang mngerjakna dosa besra, bila mati tidak bertaubat, kekal di dalam neraka karena sudah keluar dari iman secar total.
4. Nama-nama iman dan agama
Penengah antara kaum hawarij, hururiyah dan mu’tazilah:
• Khawarij, hururiyah dan mu’tazilah: berpendapat bahwa orang-orang yang mengerjakan dosa besar akan kekal di nerakan, jikalau mereka belum bertaubat sampai matinya. Dan mereka dianggap tidak beriman lagi (kafir)
• Ahlus sunnah: mengatakan bahwa mereka yang mengerjakan dosa besar itu imannay berkurang menurut kadar dosanya dan urusannya di akherat nanti tergantung kepada ma’syiatillah
• Murjiah dan jahmiyah: mengatakan bahwa mereka tetap sempurna imannya, tiada menerima siksa bahkan imannay tetap utuh sebagaimana imannya para nabi. Sedangkan golongan mu’tazilah dalam hal ini berkata bahwa kedududkan mereka itu dalam dua alternatif, antara iman adan kafir, yakni tidak boleh disebut mukmin dan juga tidak boleh disebut kafir.

5. Sahabat-sahabat nabi SAW
Penengah antara kaum rafidhoh dan khawarij
• Rafidhoh: mencela dan melknat para sahabat nabi, mengkafirkan sebagian dari mereka dan mengangkat ali di atas derajat lainnya. Mereka berkata kepada Zaid bin ali bin husain: “kamu berlepas diri dari abu bakar dan umar. ” zaid menjawab: “malahan aku menurt perntah mereka. Aklu akan berlepas diri dari orang yang berlepas diri dari kaduanya,” mereka menjawab: “maka kami akan membuang kamu”.
karena itulah mereka disebut kam rafidhoh. Az zaidiyah berkata sebagaimana zaid mengatakan. Maka pengikut-pengikut faham ini di sebut az zaidiyah. Syi’ah terjadi pada masa ali dan ada tiga kelompok:
 Gholiyah
Pada suatu ketika, ali keluar dari pintu kamar, lalu mereka bersujud kepadanya. Ali berkata: “apa apan kalian ini? Mereka menjawab: “kamu adalah Allah.”
Kemudian mereka dibakar ditempat itu juga karena kekafirannya
 Sabaiyah
Abdullah bin saba’ adalah orang yahudi yang snegaja mau merusak islam dari dalam (infiltrasi) . di mana dia mencela abu bakar dan umar. Ali menyuruh membunuh dia tetapi dia lari ke suriah. Pengkutnya disebut sabaiyah.
 Mafaddholah
Melebih-lebihkan ali dari sahabat lainnya. Ali berkata: “aku tidak pernah menyuruh seseorang untuk melebih-lebihkan aku dari abu bakar dan umar. Siap yang berbuat begitu aku akan menghukumnya(dera).
• Ahlus sunnah: mengakui keutamaan para sahabat, rela dengan apa yang telah mereka lakukan dalam membantu perjuangan rasulullah saw. Dalam rangka menegakkan islam dan dakwah, srta mencela siapa yang melebih-labihkan satu dengan lainnya.
• Khowarij: mengkafirkan usman, ali dan mu’awiyah dan banyak lagi dari sahabat nabi lainnya. Bahkan mereka menghalalkan darah dan harta para sahabat itu

No comments:

Post a Comment

setelah selesai membaca tolong dikomentari yah..... makasih