Thursday, December 29, 2011

Mulutmu Harimaumu

Teliti dalam Berbicara
 
Merupakan suatu kenikmatan dan anugrah dari Sang Ilahi manakala kita diberi kesempatan untuk berbicara dan mengeluarkan kata-kata. Sehingga patutlah kita selalu bersyukur dan berbakti kepadaNya. Namun, banyak sekali diantara kita yang senantiasa menyalahgunakan anugerah tersebut. Anugerah lisan atau lidah yang yang sempurna.
Coba kita tengok, ratusan bahkan beribu manusia terbunuh jasmani dan rohaninya karena ulah lisan kita. Tentu sedikit sekali diantara kita yang sadar betapa hinanya lidah ini bilamana kita lalai dalam memanfaatkanya. Sehingga ada pepatah lama mengatakan lidah lebih tajam dari pada pedang. Kata mutiara ini tak dapat kita pungkiri kebenaranya. Karena sosok untaian kata yang keluar dari mulut kita akan cepat tersebar baik melalui first to first, media cetak ataupun media elektronik
            Tak heran jika di dunia ini banyak sekali timbul penyakit- penyakit aneh dan tak mampu terdeteksi oleh medis. Bisa jadi hal itu karena begitu banyaknya dosa- dosa mulut kita. Mulut yang selalu kita manjakan untuk terus menyakiti saudara kita sendiri, bahkan membunuh mereka. Sehingga tuhan menurunkan adzabnya. Sebab di aliran darah kita telah hinggap ruh- ruh syetan durjana.
            Pembunuhan secara halus ini akan berakibat fatal bahkan sampai terjadi melayangnya nyawa berjuta manusia. Peristiwa ini tak hanya dilakukan oleh orang yang tak beragama saja. Pembunuhan seperti ini senantiasa menghinggapi jiwa manusia baik kecil, besar, kaya, miskin, orang awam bahkan orang berilmu.
Membunuh dengan lidah sungguh lebih kejam dan menyakitkan dari pada membunuh dengan pedang ataupun golok. Sebab membunuh dengan pedang akan cepat selesai perkaranya tanpa membutuhkan waktu yang bertahun- tahun. Cukup diberi hukuman setimpal dan perkara akan selesai. Namun manakala lisan yang memfitnah diri seseorang , sampai tujuh turunanpun akan terus melekat rasa sakitnya. Oleh sebab itu teliti dalam berbicara adalah kunci keselamatan dunia.
 

PERLU BERFIKIR BIJAK DALAM MEMILIH




Tuesday, December 13, 2011

UNTUKMU WAHAI YANG ADA DI SEBERANG SANA

ku harap saat kamu buka blog ini atau fbku, kamu sedikit melebarkan bibirmu seraya tersenyum padaku, meski itu aku tidak tahu. tak ada contac, tak ada kabar, tak ada pula "sesuatu". menurutmu inilah yang terbaik. terbaik mungkin buatmu, bukan buatku. salam sayang dan rinduku pada kamu sekeluarga, semoga limpahan rahmat serta cinta kasih Allah senantiasa tercurahkan pada kalian semua. aku tak bisa banyak berucap, karena takut salah atau segalanya. aku hanya berharap dengan sangat semoga kamu selalu bahagia.




dari yang selalu menantimu

teddy bear

Friday, December 9, 2011

Ilmu Kalam

Ahlus Sunnah Penengah Umat Islam
Firman Allah ta’ala yang artinya:
“ Dan demikianlah kami telah menjadikan kamu ummat penengah (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi " (al-baqarah: 143)
Dalam hal ini ahlus sunnah menjadi penengah dalam lima persoalan yakni:
1. Asma’ wa sifat
Penengah antar golongan jahmiyah dan golongan musyabbihah:
• Jahmiyah yakni golongan yang mengingkari serta meniadakan sifat-sifat Allah (ta’thiel) dengan alasan takut terjerusmus pada tasybieh (penyerupaan)
Kaum mu’tazilah meniadakan dalil-dalil yang menunjukkan adanya sifat, sedangkan kalangan asy’ariyah meniadakan sebagian sifat dan menetapkan sebagian pula.
• Ahlus sunnah yakni menetapkan sifat-sifat Allah berdasarkan dalil serta meniadakan penyerupaan dengan sifat-sifat makhluk.
• Musyabbihah yakni menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk.
Maha tinggi Allah dari penyerupaan mereka dan maha sici dari apa yang mereka persekutukan
2. Perbuatan hamba
Penengah antar jabariyah dan qodariyah:
• Jabariyah: pengikut jahm, menidakan usaha hamba yang ikhtiari, serta mengatakan bahwa perbuatan hamba itu terpaksa, sebab ia merupakna pancara dari perbuatan Allah semata (fatalisme)
• Ahlus sunnah: berpendapat bahwa hamba mempunyai kekuatan dan kemauan untuk berbuat seperti apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Agar perbuatnnya menjadi kenyataan bukan analogi dengan keyakinan bahwa hanya Allahlah pencipta segala sesuatu
• Qadariyah: berpaham bahwa hambalah yang bebas berbuat segala perbuatannya sendiri serta mengerjakan kehendaknya tanpa campur tangan Allah (free will and free act)
3. Ancaman tuhan
Penengah antar murjiah dan wa’idiyah dari kalangan qadariyah:
• Murjiah berpendapat bahwa dosa-dosa tidak membahayakan iman. Manusia sama saja, yang jahat maupun yang baik. Orang yang mengerjakan dosa besar tidak disiksa sebab amal perbuatan itu tidak termasuk kategori iman.
• Ahlus sunnah: mengatakan bahwa barang siap yang mengerjakan dosa besar diantara orang-orang mukmin, imannya berkurang dan disebut golongan fasiq bukan kafir. Jika mati dalam keadaan berdosa besar , berada dalam kehendak tuhan (fi ma’syiatillah), jika Dia berkehendak disiksa dan jika berkehendak diampuni.
• Wa’diyah: berkata bahwa yang mngerjakna dosa besra, bila mati tidak bertaubat, kekal di dalam neraka karena sudah keluar dari iman secar total.
4. Nama-nama iman dan agama
Penengah antara kaum hawarij, hururiyah dan mu’tazilah:
• Khawarij, hururiyah dan mu’tazilah: berpendapat bahwa orang-orang yang mengerjakan dosa besar akan kekal di nerakan, jikalau mereka belum bertaubat sampai matinya. Dan mereka dianggap tidak beriman lagi (kafir)
• Ahlus sunnah: mengatakan bahwa mereka yang mengerjakan dosa besar itu imannay berkurang menurut kadar dosanya dan urusannya di akherat nanti tergantung kepada ma’syiatillah
• Murjiah dan jahmiyah: mengatakan bahwa mereka tetap sempurna imannya, tiada menerima siksa bahkan imannay tetap utuh sebagaimana imannya para nabi. Sedangkan golongan mu’tazilah dalam hal ini berkata bahwa kedududkan mereka itu dalam dua alternatif, antara iman adan kafir, yakni tidak boleh disebut mukmin dan juga tidak boleh disebut kafir.

5. Sahabat-sahabat nabi SAW
Penengah antara kaum rafidhoh dan khawarij
• Rafidhoh: mencela dan melknat para sahabat nabi, mengkafirkan sebagian dari mereka dan mengangkat ali di atas derajat lainnya. Mereka berkata kepada Zaid bin ali bin husain: “kamu berlepas diri dari abu bakar dan umar. ” zaid menjawab: “malahan aku menurt perntah mereka. Aklu akan berlepas diri dari orang yang berlepas diri dari kaduanya,” mereka menjawab: “maka kami akan membuang kamu”.
karena itulah mereka disebut kam rafidhoh. Az zaidiyah berkata sebagaimana zaid mengatakan. Maka pengikut-pengikut faham ini di sebut az zaidiyah. Syi’ah terjadi pada masa ali dan ada tiga kelompok:
 Gholiyah
Pada suatu ketika, ali keluar dari pintu kamar, lalu mereka bersujud kepadanya. Ali berkata: “apa apan kalian ini? Mereka menjawab: “kamu adalah Allah.”
Kemudian mereka dibakar ditempat itu juga karena kekafirannya
 Sabaiyah
Abdullah bin saba’ adalah orang yahudi yang snegaja mau merusak islam dari dalam (infiltrasi) . di mana dia mencela abu bakar dan umar. Ali menyuruh membunuh dia tetapi dia lari ke suriah. Pengkutnya disebut sabaiyah.
 Mafaddholah
Melebih-lebihkan ali dari sahabat lainnya. Ali berkata: “aku tidak pernah menyuruh seseorang untuk melebih-lebihkan aku dari abu bakar dan umar. Siap yang berbuat begitu aku akan menghukumnya(dera).
• Ahlus sunnah: mengakui keutamaan para sahabat, rela dengan apa yang telah mereka lakukan dalam membantu perjuangan rasulullah saw. Dalam rangka menegakkan islam dan dakwah, srta mencela siapa yang melebih-labihkan satu dengan lainnya.
• Khowarij: mengkafirkan usman, ali dan mu’awiyah dan banyak lagi dari sahabat nabi lainnya. Bahkan mereka menghalalkan darah dan harta para sahabat itu

Sunday, December 4, 2011

Dunia Belum Berakhir


sebuah hal yang tak mudah bagiku menerima ketentuan yang sangat mengejutkan, mengerikan, membuat galau dan hampir patah semangat. Tapi jika ku pikir lebih lanjut, sikapku yang demikian justru akan membunuhku dalam aktu yang sangat singkat. Ya Robby kuatkan hambaMu ini, aku akan berusaha menerima segala ketentuan dariMu, hamba pasrah dengan balutan tawakkal. aku yakin kok ini hanyalah merupakan ujian semata bagiku, dengan adanya ini apakah aku bisa lebih baik atau justru semakin lupa..
Allah,,,,, hanya Kaulah penolong kami, pelindung kami, curahan batin dan galau kami, segala obat hanyalah dariMu, semua kepastian hanyalah milikMu. Namun Tuhanku, perkenankanlah aku untuk hidup seperti layaknya wanita lainnya, membahagiakan ayah bunda, membahagiakan ayah bunda sebelum mereka wafat, serta membaggakan anak-anakku kelak. Tuhan, hanya Kaulah penolong hamba,,,, Kaulah tempat hamba bersimpuh haturkan segala keluh kesah dan curhatkan semua kegalauan dan dosa-dosa.