Teriris
sangat batin ini ketika ku mulai menatap wajahnya yang semakin terlihat
keriput, kurus dan beruban penuh. Langkahnya yang tak lagi gagah,
senyumnya yang tak manis lagi. Raut mukanya mulai terlihat bintik-bintik hitam
tajam, menandakan kau telah lanjut usia.
Sejenak
ku mengingat, sekitar 5 tahun yang lalu aku masih bisa merasakan gendonganmu.
Aku yang naik dipunggungmu saat masih tegap. Kau selalu menggendongku saat
hendak tidur, mengoles tubuh mungilku dengan autan, memantauku di tengah
keheningan malam tuk memestikan apakah aku baik-baik saja. Kini, saat ku
berbincang padamu, mengulas tentang kisah kita saat aku masih remaja awal, ku
bilang padamu dengan manja, dulu kau selalu menggendongku saat aku nangis, saat
aku bahagia, dan saat aku menginginkannya, tapi serang kau tak mampu lagi.
Kutimpali dengan pertanyaan, apa yang kau harapkan padaku saat ini? namun kau
hanya menjawab, sukses!
Tes....tes...tes.
berlinang air mata hatiku, rasanya ingin memelukmu tapi sayang sekali rasa
maluku lebih besar seningga kau tak kuasa curahkan semua golakan jiwa ini.
Jika
aku bisa menguasai waktu dengan seenaknya serta tak peduli dengan semua tentang
ini dan itu, akan kuputuskan diri ini tuk selalu berada disampingmu sepanjang
waktu, sepanjang sisa hidupmu. Namun semua itu tidaklan mungkin, kini ku di
rantau dan hanya bisa mendoakanmu, berharap agar kau selalu diberikan
kesehatan, kebahagiaan, ketenangan hati, dan rizki yang halal bapak...........
No comments:
Post a Comment
setelah selesai membaca tolong dikomentari yah..... makasih